Featured Post

KELINCI AFKIR atau PETERNAK GOKIL???

(berbagi pengalaman aja.......padahal sampe sekarang juga ane masih gokilll)  "Be, indukan saya koq kawin tp gak pernah hamil ya, jan...

25 November 2014

Daging Kelinci Menjadi Asset Pemenuhan Kebutuhan Protein Sehari-hari.

         Mahalnya sumber nutrisi yang dihasilkan dari daging sapi menimbulkan pemikiran perlunya protein alternatif hewani bagi masyarakat. salah satu yang cocok untuk dikembangkan adalah daging kelinci. Selain punya kandungan nutrisi yang hampir sama dengan daging sapi, kelinci juga merupakan hewan yang mudah dikembangbiakan.
             
            Berikut ini beberapa alasan kenapa Daging Kelinci pantas dijadikan sumber protein utama :

  1. Daging Kelinci merupakan daging yang paling bagus untuk manusia dan kaya akan senyawa aktif. Daging kelinci memiliki kandungan protein tinggi sekitar 25%, rendah lemak sekitar 8%, dan kadar kolesterol daging juga rendah yaitu 1,39 gram/kg. Sedangkan ayam kandungan lemaknya mencapai 12 %, sapi 24 %, domba 14 % dan babi 21 %. Sementara, kadar kolesterolnya sekitar 164 mg/100 gram daging. Kalau ayam, sapi, domba dan babi berkisar 220—250 mg/100 gram daging. Bagusnnya lagi adalah Lemak yang terdapat pada daging kelinci didominasi oleh lemak tak jenuh yang notabene sangat baik untuk tubuh manusia. Serta kandungan senyawa KITOTEFIN yang ada dalam daging kelinci dapat menyembuhkan penyakit asma apabila digabungkan dengan senyawa lain seperti Omega 3 atau 9. 
  2. Produktifitas yang tinggi.  Dalam setahun kelinci mampu beranak setidaknya 6 kali dengan jumlah anakan dalam sekali beranak rata-rata 5 ekor. Sedangkan kambing setahun hanya 2 kali dengan anakan @ 1-2 ekor dan Sapi hanya 1 kali setahun.
  3. Perputaran keuangan yang cepat. Seiring dengan produktifitas yang tinggi, maka perputaran ekonomi peternak juga akan semakin cepat. Ini dikarenakan peternak tidak perlu menunggu terlalu lama untuk menjual hasil ternaknya dibandingkan kambing dan sapi yang minimal membutuhkan waktu 8 bulan - 1 tahun lebih.
  4. Pakan yang relatif lebih mudah dibanding ternak lain. Banyaknya limbah industri rumah tangga dan tani seperti ampas tahu, limbah kulit kedelai dari industri tempe, daun kol yang berwarna hijau, klobot jagung manis dll merupakan segelintir potensi pakan yang ada. Untuk urusan rumput, konsumsi untuk kelinci tidak sebanyak kambing maupun sapi sehingga dengan potensi lahan rumput yang ada saat ini masih sangat mencukupi kebutuhan pakan ternak kelinci.
Jadi dalam hal pemenuhan kebutuhan protein hewani, sudah bukan waktunya lagi kelinci dijadikan sebagai alternatif dalam pemenuhan kebutuhan protein masyarakat. Kelinci wajib dijadikan asset pemenuhan kebutuhan protein utama dalam mencerdaskan bangsa layaknya ayam broiler dan sapi potong. Merdeka !!!!!!


---------------------------------- Kelompok Ternak Kelinci Pasuruan -------------------------------------